Korban Trenggalek

21 April 2006
Dimulai dari breefing pagi,kalau Kompas akan menyumbangkan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK=sumbangan dari pembaca Kompas)senilai Rp. 25.000.000, untuk korban Trenggalek, alhasil dari situ berlanjut untuk segera belanja keperluan yang akan kita sumbangkan (ternyata bingung juga ya harus menghabiskan uang sebesar itu dengan pembagian yang baik).

Siang setelah solat Jum’at kita segera memburu ke Makro Sidoarjo dan menghabiskan dana yang ada, dengan membeli keperluan seperti Minyak goreng, beras, biskuit, kecap, selimut, tikar, alat mandi (lengkap boo), abon, mie instan,pembalut, air mineral, susu, dan ditergent. Dengan pasukan lengkap dari mulai OB, juga bagian lain semua turun untuk kegiatan sosial ini (terima kasih temans……..tanpa kesigapan kalian so pasti akan keteteran). Otomatis hari ini pekerjaan tercurah di kegiatan ini, belanja di Makro baru selesai jam 17.30. Semua barang akan diberangkatkan keesokan harinya.


22 April 2006

Sebagai ibu, teman juga sahabat anak, saya sengaja ngajak kakang agar tahu daerah yang (kang terkena bencana juga sumua proses mengenai kegiatan sosial ini (hatur nuhun Kakang, kersa ngiring ka Trenggalek).
Setelah sarapan, saya dan Kakang segera berangkat ke kantor untuk bergabung dengan teman lainnya untuk pemberangkatan ke Trenggalek.


Sementara packing barang untuk memasukkan ke kendaraan box , saya mencari wartawan kita yang bisa di hubungi setelah berada di Trenggalek dan berhasil mendapatkan 3 nama yang sudah siap disana.Rombongan berangkat tepat jam 9.30 waktu Jemursari dan waktu tempuh kurang lebih 5 –6 Jam , untuk sejauh 250 Km.

Kami memberangkatkan 2 mobil box isi sumbangan dan 2 Kijang yang isinya? Tentunya TIM DKK yang rela meluangkan waktunya untuk sosial ini, eh diantaranya ada Kakang……anggota junior (ieu mah inisiatif emaknya, agar tauk keadaan bencana). Eh ya tiap mobil dilengkapi alat komunikasi berupa HT untuk memudahkan komunikasi.

Diperjalanan ya bersenda gurau…….tidak terasa sudah sampai Mojokerto keadaan jalanan agak macet dan kita pun santai……tapi tiba-tiba……GEDUBRAK………BUM…..bum…astagfirulloh hal adzim, allohuakbar….. kendaraan yang saya tumpangi ditabrak kendaraan belakang…..dan ternyata tabrakan beruntun jadi ada 3 mobil yang kena bencana…….mobil yang saya tumpangi di tabrak dan bagian depan blesek (bhs naon tah blesek teh?) trus bagian belakang parah juga, begitu pun mobil belakang (orang lain) bagian depannya sama2 parah…….alhamdulillah tidak ada korban dalam kejadian ini…ya sedikit schok.

Akhirnya jalanan jadi macet, dan semua penumpang turun untuk ,kendaraan tidak bisa jalan selain dipindahkan didorong dan perjalanan ke Trenggalek jadi tertahan karena mobil cukup parah…….diputuskan kita tetep melanjutkan perjalan dengan menunggu mobil pengganti dari Surabaya dan memerlukan waktu kurang lebih 1,5 jam, alhasil kita menunggu mobil pengganti di Mojokerto sampai 3 jam ……….ada bencana ,ada berkah……kenapa? Karena rombongan harus turun dan isitrahat dan memerlukan makan siang, sementara disitu ada warung nasi dan menajdi berkah untuk pemilik warung itu, karena rombongan (18 orang) makan disitu.


Pukul 13.00 rombognan melanjutkan perjalanan (Ya Alloh lindungi dan berikan keselamatan untuk kami dalam perjalanan ini, amien………) Kejadian ini langsung tersebar se Indonesia…..(heeee…..meuni hiperbol nya?) tapi betul karena selama di perjalanan rombongan menerima banyak telepon menanyakan keadaan rombongan, mulai dari Kompas Jakarta, Medan juga Balikpapan yang menanyakan keadaan kami……(trima kasih atas doa semua kami selamat) dan alhamdulillah semua lancar walau di beberapa daerah sempat ada genangan air yang lumayan tinggi karena selama perjalan juga diiringi hujan lebat, yang sedikit mengganggu pandangan mata dan harus super hati2.

Rombongan tiba di Trenggalek jam 18.00 langsung ke posko banjir yang didirikan oleh pemerintah setempat tepatnya di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Rombongan sempet melihat beberapa daerah yang terkena banjir, tapi sayangnya tidak banyak karena waktu sudah malam….dan langsung menyerahkan ke pengurus sumbangan yang kami bawa.

Rombongan turun serta untuk menurunkan barang dengan berantai……. Ternyata kami lupa untuk memberikan alat sekolah, padahal alat tulis , tas juga sepatu juga mereka butuhkan….semoga kebutuhan ini cepat ada yang memberikan.

Rombongan kembali ke Surabaya setelah semua urusan selesai dan kami baru tiba kembali di Jemursari pukul 23.30..dengan badan lelah dan sedikit kaku karena ternyata tangan kanan terkena benturan waktu tabrakan tadi, dengan gontai harus kembali ke rumah…..brem..bremmm bremmmm langsung melesat ke Delta Sari untuk segera istirahat.